Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran pada kurikulum Sekolah Islam Terpadu (SIT), Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Wilayah Sumatera Selatan menggelar acara Workshop Model Pembelajaran Terpadu pada Sabtu – Ahad (11-12/3/2017) di PPRU Sakatiga.
Acara ini secara resmi dibuka oleh Bapak Mudir PPRU, KH. Tol’at Wafa Ahmad, Lc. Dalam Sambutan Bapak Mudir menyampaikan bahwa seorang guru itu seyogyanya harus lebih baik dari muridnya, punya sesuatu yang akan diberi, dan punya metode atau cara untuk memberi. Selaku pengurus JSIT, Bpk. Sukarya, S.Pd menyampaikan bahwa generasi emas tahun 2045, kita harus menyiapkan generasi muda kita dengan modal keyakinan dan semagat untuk menjadi imam al-muttaqiin (pemimpin yang bertakwa).
Dalam sambutannya selaku pengurus JSIT, Bpk Sukarya menyampaikan bahwa Generasi Emas tahun 2045, kita harus menyiapkan Generasi Muda kita dengan modal Keyakinan dan Semangat utk menjadi Imamul Muttaqin dengan landasan Filosofis berdasarkan Alquran Hadits karena filosofi SIT meliputi Anti Sekulerisme dan Sakralisme, Memadukan Kekuatan Qauliyah dan Kauniyyah serta model alternatif Pendidikan Indonesia.
Setelah pembukaan kemudian dibagi tiga kelas sesuai jenjang, Kelas TK dan PAUD di Aula Mudir, Kelas SDIT Auditorium Darul Arqam, dan Kelas SMP/SMA IT bertempat di Laboratorium Sains SMA IT Raudhatul Ulum. Pada workshop ini mendatangkan tiga pembicara profesional langsung dari pengurus pusat JSIT, diantaranya Ibu Yesi (Tutor Kelas TK/PAUD), Bpk. Ahmad Sukarya, S.Pd (Tutor Kelas SDIT), dan Ibu Shinta Dewi (Tutor Kelas SMP/SMA IT). Tujuan lain dr workshop ini asalah sosialisasi Lisensi JSIT atau istilahnya Akreditasi bagi sekolah2 dibawah JSIT. Acara ditutup secara resmi oleh ketua JSIT Drs. Dakir Sokariyo, MM sekitar Jam 15.30 WIB
Ainul Wafa – Kontributor
(Sekhum PPRU)