Taujih Ustadz KH. Tol’at Wafa Ahmad, Lc (Mudir Ponpes Raudhatul Ulum Sakatiga).
Diringkas oleh : Kgs. Abdul Gamal
Fungsi seorang ibu yaitu “Manakala kita siapkan seorang ibu yang baik, sholihah, murobbiyah, da’iyah, mujahidah, insyaallah menjadi jaminan masa depan umat”.
Istri yang sholihah bagi suami dan ibu yang sholihah bagi anak anaknya.
Ibu yang murobbiyah yaitu yang ngemong bagi anak anak didik nya.
Ibu yang da’iyah yang memberikan solusi dalam kehidupan, bukan menjadi masalah. Da’i adalah pemberi solusi.
Ibu yang mujahidah, yang bekerja keras siang malam yang tetap tidak keluar dari kodratnya, yang tetap sesuai dengan fungsinya sebagai wanita.
Tapi panglima tertinggi di rumah tetaplah seorang suami. Istri bisa jadi Panglima dalam rumah tangga tapi di atasnya ada Pangti yaitu Panglima tertinggi, itulah suami. Tindakan apapun yang dilakukan oleh istri harus seizin suami. Upayakan jangan marahi suami. Seorang Panglima tidak mungkin marah kepada Panglima Tertingginya.
Memang marah adalah sebuah ekspresi. Setiap orang boleh dan bisa marah, tapi marah yang baik adalah marah untuk kebaiakan. Tanda marah untuk kebaikan adalah marah yang tidak menyisakan dendam, itulah marah yang baik.
Hari ibu ini kita jadikan momentum tawashi bil haq was shobr (saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran). Ibu adalah pilar kesuksesan keluarga. Bapak dan anak sulit untuk sukses tanpa dukungan seorang ibu. Sangat dibutuhkan seorang Ibu yang faham jika suaminya sedang mengemban amanah yang banyak dan berat.
Fatimah pernah mengeluh tentang suaminya Umar Bin Abdul Aziz yang jarang tidur malam dan jarang bersenang senang, padahal itu semua karena amanah yang sedang ia emban.
Amanah untuk melayani masyarakat dan umat. Dalam hal ini Umar Bin Khottob juga berkata “ana mistlukum walakinni aktsrukum himlan”, ( aku sama seperti kalian (ingin juga bersenang senang) tapi aku lebih banyak beban dari kalian ).
Begitu juga sang suami, mesti pandai bertoleransi pada istri. Sang istri pagi pagi sekali langsung disambut oleh beragam pekerjaan, mulai dari cuci pakaian, siapakan saarapan dan lain lain.
Suami harus punya perhatian juga dalam hal ini. Disinilah kita butuh saling pengertian dan tolong menolong.