Atdikcairo.org – Salah satu agenda Raja Salman Ibnu Abdul Aziz, Raja Kerajaan Saudi Arabia (KSA), selama di Mesir adalah mengunjungi Al-Azhar. Kunjungan ke Al-Azhar meliputi pertemuan dengan Grand Syekh Al-Azhar, meninjau langsung proses renovasi masjid Al-Azhar dan peletakan batu pertama pembangunan Madinatul Bu’uts Al-Islamiyyah (MBI) yang baru pada Sabtu (9/4).
Renovasi masjid Al-Azhar dan pembangunan asrama MBI baru tersebut merupakan inisiatif Raja Abdullah yang memimpin Saudi Arabia sebelum Raja Salman.
Pemerintah Mesir melalui isntruksi Presiden As-Sisi pada tahun lalu telah menyediakan lahan seluas 170 fidan (68,7 hektar) untuk pembangunan asrama baru tersebut. Biaya pembangunan asrama tersebut seluruhnya ditanggung oleh pemerintah Kerajaan Saudi Arabia.
Asrama MBI lama yang sudah berdiri dan menampung mahasiswa asing dari lebih 100 negara hingga saat ini berdiri di lahan yang luasnya sekitar 50 fidan (20,2 hektar) dengan 43 gedung hunian mahasiswa. Dengan demikian, MBI baru nantinya lebih dari tiga kali lipat luas MBI lama.
MBI baru yang akan dibangun di New Cairo (utara Cairo) ditargetkan dapat menampung 40.000 mahasiswa asing dari 120 negara. Tahap pertama pembangunan disiapkan untuk 5000 mahasiswa, sedangkan tahap kedua akan menampung 35.000 lainnya.
Bantuan pendirian asrama dan pembaruan masjid Al-Azhar ini merupakan bantuan terbesar dalam sejarah yang pernah diberikan KSA kepada Al-Azhar. Kunjungan Raja Salman yang pertama kali ke Mesir sejak naik tahta pun merupakan kunjungan dengan jumlah rombongan paling besar sepanjang sejarah KSA. Dalam kunjungan pertama ini, Raja Salman disertai juga oleh 18 orang Menteri pemerintahannya, 25 orang pangeran KSA dan rombongan investor serta wartawan terbanyak.
Grand Syekh Al-Azhar, Prof. Dr. Ahmad At-Thayyib menyatakan bahwa kunjungan Raja Salman ke Al-Azhar merupakan bukti dukungannya terhadap Al-Azhar dan manhaj moderatnya.
Selain memberi bantuan kepada Al-Azhar dan menandatangani sejumlah kesepakatan dalam bidang ekonomi dengan pemerintah Mesir, KSA juga mengucurkan dana untuk Universitas Cairo. Menteri Keuangan KSA, Ibrahim Al-Assaf meletakkan batu pertama pengembangan RS Al-Kasr Al-Ainy milik Universitas Cairo pada Ahad (10/4). Proyek pengembangan ini didukung dengan dana pinjaman ringan agunan sebesar 120 milyar dolar selama 20 tahun.